Senin, 31 Mei 2010

Hukum Sadap Telepon

Hukum Sadap Telepon

Akhir-akhir ini telah marak di masyarakat komunikasi menggunakan telepon, sehingga memudahkan untuk melakukan pembicaraan antar pihak. Pada saat yang sama melalui telepon beberapa pihak dapat mengintip pembicaraan orang lain, yang lazim kita kenal dengan istilah penyadapan

Penyadapan dapat dilakukan oleh siapa pun dengan mudah, mulai dari alat yang sederhana sampai dengan alat yang super canggih. Penyadapan adalah mengintip dan mengintai pembicaraan orang lain melalui telepon untuk mengetahui isi pembicaraan orang lain yang dimaksud, baik dalam rangka tujuan baik maupun untuk tujuan jahat

Yang marak di negeri kita adalah sadap yang dilakukan oleh para penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk sarana penegakan hukum.

Pertanyaannya, bagaimana hukum mengintai, mendengar, dan merekam pembicaraan orang lain melalui sadap telepon? Sahkah saksi atas perbuatan dengan cara memutar rekaman telepon yang disadap?

Hasil Bahtsul Masail Diniyah Waqi’iyah Muktamar ke-32 NU di Makassar akhir Maret 2010 kemarin memberikan penjelasan bahwa hukum mengintai, mendengar, dan merekam pembicaraan orang lain melalui sadap telepon pada dasarnya haram (tidak boleh), kecuali untuk kepentingan pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar dan ada gholabatuzh zhan (dugaan kuat) atas terjadinya kemaksiatan, bahkan wajib jika tidak ada cara yang lain.

Namun hasil penyadapan ini secara syar’i tidak sah sebagai bayyinah (alat bukti hukum), hanya sah sebatas untuk bukti pendukung.


Komisi Bahtsul Masail Diniyah Waqi’iyah Muktamar ke-32 NU
23-27 Maret 2010

sumber : www.nu.or.id

Read More..

Hukum Transaksi via Elektronik

Hukum Transaksi via Elektronik

Berikut ini adalah salah satu keputusan bahtsul masil diniyah waqi'iyah pada muktamar ke-32 di Makassar, 23-28 Maret 2010. (red)

Kemajuan teknologi dan Informasi telah mengantarkan pada pola kehidupan umat manusia lebih mudah sehingga merubah pola sinteraksi antar anggota masyarakat. Pada era teknologi dan informasi ini, khususnya internet, seseorang dapat melakukan perubahan pola transaksi bisnis, baik berskala kecil mapun besar, yaitu perubahan dari paradigma bisnis konvensional menjadi paradigma bisnis elektronikal. Paradigma baru tersebut dikenal dengan istilaH Electronic Commerce, umumnya disingkat E-Commerce.

Kontrak elektronik adalah sebagai perjanjian para pihak yang dibuat melalui sistem elektronik. Maka jelas bahwa kontrak elektronikal tidak hanya dilakukan melalui internet semata, tetapi juga dapat dilakukan melalui medium faksimili, telegram, telex, internet, dan telepon. Kontrak elektronikal yang menggunakan media informasi dan komunikasi terkadang mengabaikan rukun jual-beli (ba’i), seperti shighat, ijab-qabul, dan syarat pembeli dan penjual yang harus cakap hukum. Bahkan dalam hal transaksi elektronikal ini belum diketahui tingkat keamanan proses transaksi, identifikasi pihak yang berkontrak, pembayaran dan ganti rugi akibat dari kerusakan. Bahkan akad nikah pun sekarang telah ada yang menggunakan fasilitas telepon atau Cybernet, seperti yang terjadi di Arab Saudi.

Pertanyaan:
1. Bagaimana hukum transaksi via elektronik, seperti media telepon, e-mail atau Cybernet dalam akad jual beli dan akad nikah?
2. Sahkah pelaksanaan akad jual-beli dan akad nikah yang berada di majlis terpisah?
3. Bagaimana hukum melakukan transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria berisi catatan pemberian kuasa hukum (wakalah) kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut?

Jawaban:
1. Hukum akad jual beli melalui alat elektronik sah apabila sebelum transaksi kedua belah pihak sudah melihat memenuhi mabi’ (barang yang diperjualbelikan) atau telah dijelaskan baik sifat maupun jenisnya, serta memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun jual beli lainnya.

Sedangkan hukum pelaksanaan akad nikah melalui alat elektronik tidak sah, karena: (a) kedua saksi tidak melihat dan mendengar secara langsung pelaksanaan akad; (b) saksi tidak hadir di majlis akad; (c) di dalam akad nikah disyaratkan lafal yang sharih (jelas) sedangkan akad melalui alat elektronik tergolong kinayah (samar).

2. Pelaksanaan akad jual-beli meskipun di majlis terpisah tetap sah, sedangkan pelaksanaan akad nikah pelaksanaan akad jual-beli dan akad nikah yang berada di majlis terpisah di majlis terpisah tidak sah.

3. Hukum melakukan akad/transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria berisi catatan wakalah (pemberian kuasa hukum) kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut hukumnya sah dengan syarat aman dan sesuai dengan nafsul-amri (sesuai dengan kenyataan).

Pengambilan dalil dari:
1. Nihayatul Muhtaj, Juz 11, hal. 285 (dalam maktabah syamilah)
2. Al-Majmu’, Juz 9, hal. 288.
3. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Manhaj, Juz 11, hal. 476.
4. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Khatib, Juz 2, hal. 403.
5. I’anahtuth Thalibin, Juz 3, hal. 9. Dll.

sumber :www.nu.or.id
Read More..

Bolehkah Penguburan Jenazah Ditunda?

Bolehkah Penguburan Jenazah Ditunda?

Pengurusan jenazah hukumnya Fardhu Kifayah, dan anjuran Rasulullah SAW dalam hal ini adalah perlunya mengubur jenazah sesegera mungkin. Namun kadangkala pada praktiknya muncul beberapa masalah karena berkenaan dengan kepentingan studi pelatihan medis untuk operasi bedah, atau untuk penyelidikan hukum seperti penyelidikan terhadap pembunuhan, atau penundaan itu terkait adat masyarakat setempat. Ada kisah lain di beberapa daerah kota Bandung pemandian jenazah ditunda dikarenakan takut munculnya hadats dan najis berkali-kali.

Di dunia kedokteran, lazim dilakukan pengawetan jenazah untuk kepentingan studi, di mana pihak calon mayyit telah berwasiat dan disetujui oleh keluarganya untuk menjadi bahan latihan tenaga medis. Kemudian setelah meninggal dunia jenazahnya tersebut diawetkan dalam batas waktu tertentu untuk bahan latihan para calon dokter.

Setelah digunakan untuk latihan, kemudian mayyit tersebut dirapikan kembali dan dilakukan prosesi penguburan jenazah sebagaimana mestinya menurut ajaran Islam. Dengan deminkian, otomatis hal ini menimbulkan masalah tertundanya penguburan jenazah.

Pertanyaannya, bagaimanakah hukum mengakhirkan penguburan jenazah, baik karena tujuan otopsi, studi dan mensucikan jenazah seperti dalam beberapa kasus di atas? Bolehkan membedah jenazah setelah lama diawetkan untuk kepentingan studi? Berapa lama batas mengakhirkan penguburan jenazah?

Hasil Bahtsul Masail Diniyah Waqi’iyah Muktamar ke-32 NU di Makassar akhir Maret 2010 kemarin memberikan beberapa penjelasan berikut ini: Mengakhirkan penguburan jenazah pada dasarnya tidak diperbolehkan kecuali;

(a) untuk mensucikan jenazah berpenyakit menular yang menurut dokter harus ditangani secara khusus;

(b) untuk dilakukan otopsi dalam rangka penegakan hukum;

(c) untuk menunggu kedatangan wali jenazah dan atau menunggu terpenuhinya empat puluh orang yang akan menshalati dengan syarat diberitahukan segera selama tidak dikhawatirkan ada perubahan pada jenazah.

Adapun mengakhirkan penguburan jenazah untuk keperluan studi hanya boleh dilakukan pada jenazah kafir harbi, orang murtad dan zindik. Sementara membedah jenazah setelah lama diawetkan untuk kepentingan studi dibolehkan dalam kondisi darurat atau hajat.

Adapun batas mengakhirkan penguburan jenazah adalah sampai khaufut taghayur (jenazah berubah) atau sampai selesainya kebutuhan di atas.


Komisi Bahtsul Masail Diniyah Waqi’iyah Muktamar ke-32 NU
23-27 Maret 2010
sumber : www.nu.or.id
Read More..

Jumat, 28 Mei 2010

Menyayangi Semua Mahluk

Menyayangi Semua Mahluk

"Barang siapa memandang pelaku maksiat dengan pandangan kebencian (tanpa harapan agar ia bertobat), Ia telah keluar dari jalur syariat yang benar." -Abdullah Al Maghribi-

Ketika memandang pembuat dosa, Ma'ruf Al Karkhi mendoakannya agar mendapatkan ampunan dan mengharapkan agar orang tersebut mendapat rahmat Allah. Dia berkata,Sesungguhnya Allah mengutus Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dan menyayangi mereka, sedangkan setan di utus untuk menghancurkan manusia dan membinasakannya. Setan merasa gembira jika melihat mahluk dalam keadaan celaka."

Sekelompok orang mendayung sebuah sampan kecil di sungai Tigris. Sampan itu lewat di depan Ma'ruf dan muridnya. Ternyata mereka membawa khamar dan barang-barang haram. Muridnya berkata kepada Ma'ruf,"Mengapa Tuan tidak berdoa kepada Alah agar menimpakan bencana kepada mereka?"

Ma'ruf segera berdoa,"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah membuat mereka bergembira di dunia, jadikanlah mereka bergembira pula kelak di akhirat."

Sang murid berkata,"Aku memohon kepada Tuan agar mendoakan kejelekan bagi mereka, akan tetapi, mengapa Tuan mendoakan kebaikan bagi mereka?"

Ma'ruf berkata,"Aku berlindung kepada Allah dari mendoakan kejelekan bagi sesama umat Islam."

Para sufi senantiasa menyayangi orang-orang islam, baik yang taat maupun yang berbuat maksiat. Mereka juga mendoakan semua binatang. Manusia paling penyayang adalah Rosulullah SAW. Tidak mengherankan jika orang-orang suka mendekati beliau dan berkumpul bersamanya daripada berkumpul bersama keluarga mereka sendiri.

Apabila Umar bin Abdul Aziz keluar rumah dan mendapatkan para pengawalnya tertidur semua, dia menggantikan menjaga mereka semalaman. Namun, hal itu tidak diketahui oleh mereka.

Diriwayatkan bahwa Nabi Musa AS pernah berdoa,"Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku mahluk yang paling mencintaiMU!"

Allah berfirman,"Wahai Musa, mahluk yang paling mencintaiKU adalah orang yang jika mendengar saudaranya tertusuk duri, ia merasa sedih seakan-akan duri tersebut menusuknya pula."

Abu Abdillah bin 'Aun berkata,"Sesuatu yang paling pertama di angkat dari umat ini adalah rasa kasih sayang dan kesantunan jiwa." Hasan Al Bashri berkata,"Di antara ciri wali abdal adalah menyayangi semua umat islam, yang berbuat taat dan yang berbuat maksiat."

Alkisah, ada seorang nenek pada zaman Israil meninggal dunia. Orang saleh di kalangan mereka mimpi bertemu dengannya. Ia bertanya kepada si nenek,"Apa yang diperlakukan oleh Allah kepadamu?"

Si nenek menjawab,"aku di beri karunia dan kelebihan daripada orang lain."

"Kelebihan apa?" tanya orang saleh.

Si nenek menjawab,"Aku ditempatkan pada tempat yang sangat istimewa. Di tempat istimewa itu aku di tanya oleh Allah, "Tahukah engkau mengapa Aku menempatkanmu di tempat istimewa ini?" Aku menjawab,"Tidak tahu, wahai Tuhanku." Dia berkata,"Tempat ini kau raih karena engkau mengambil seekor kucing yang kedinginan di pinggir jalan dan memasukkannya ke dalam karung. Di dalam karung tersebut kucing itu merasakan kehangatan. Maka, sebagai pahala atas perbuatanmu itu, Aku menganugerahkan tempat ini kepadamu."

Nabi Muhammad SAW bersabda,"Sayangilah mahluk yang ada di bumi. Maka, mahluk yang ada di langit akan menyayangi kalian."

sumber : http://majlisdzikrullahpekojan.org
Read More..

Minggu, 02 Mei 2010

Perjalanan Seribu Langkah Dimulai dari Langkah Pertama: On Becoming Marketer 3.0


Grow with Character! By Hermawan Kartajaya
Perjalanan Seribu Langkah Dimulai dari Langkah Pertama: On Becoming Marketer 3.0

PAGI ini, ketika Anda menerima Jawa Pos dan membaca artikel ini, betul-betul ini yang terakhir dari serial Grow with Character! Hari ini, 1 Mei 1990, di Indonesia, sensus nasional yang dilakukan sepuluh tahun sekali dimulai. Presiden dan semua kepala daerah, termasuk Gubernur Pakde Karwo, akan disensus pertama pagi ini.

Dari semua data yang dikumpulkan secara populasi di seluruh Indonesia, akan didapatkan gambaran manusia Indonesia pada awal Dekade Baru, yaitu 2010 sampai 2019!

Sementara itu, di Shanghai, hari ini juga akan berlangsung pembukaan Shanghai Expo selama enam bulan. Slogannya adalah Better City, Better Life. Shanghai seolah menobatkan diri sebagai ibu kota dunia baru dalam dekade 2010-2019 ini.

Dulu, pada zaman Revolusi Industri, London dianggap sebagai ibu kota dunia. Lantas, waktu ekonomi lebih bersifat moneter, ibu kota dunia pindah ke New York . Sekarang, justru dengan makin menghebatnya Revolusi ICT, malah Shanghai yang jadi ibu kota baru. Aneh kan?

Silicon Valley hanya merangsang kreativitas dan pengembangan teknologi baru. Tapi, pasar terbesar justru ada di Asia, khususnya di Tiongkok! Padahal, dulu London (baca Eropa) ya memang jadi penemuan teknologi industri yang baru sekaligus jadi pasar terbesar teknologi itu.

Teknologi tersebut akhirnya menciptakan over-supply di pihak produsen, sehingga mereka harus mencari pasar di luar Eropa. Value-creation yang terjadi karena teknologi industri akhirnya bisa dinikmati seluruh dunia. Artinya, memang ada value-created di sisi demand.

Begitu juga dengan New York yang menciptakan pasar uang lewat financial engineering technology yang paling canggih. Sekarang, pasar terbesar produk dan servis ICT justru ada di Asia! Artinya, ada decoupling antara value-creation center dan value-created market.

Saya melihatnya, hal itu terjadi antara lain karena ''kegagalan'' pasar keuangan dalam hal transparansi nilai. Karena itu, value creation yang dijanjikan tidak menjadi value created di pasar.

Krisis Asia 1998 disebabkan adanya ketidakjujuran para pengusaha Asia dalam melakukan financial engineering. Banyak proyek di-mark up supaya terlihat cantik dalam rangka mendapat pinjaman USD dengan bunga rendah.

Akhirnya, aliran pinjaman dalam valuta asing itu malah banyak yang tidak dipakai sama sekali dalam proyek, tapi didepositokan dalam mata uang lokal. Selisih bunga itulah yang memberikan other income secara mudah bagi sebuah perusahaan.

Nah, waktu itu, Barat menghujat Asia sebagai manusia yang seolah tidak bermoral! Asia lantas sadar dan melakukan berbagai perbaikan. Mereka bangkit melawan KKN dan justru berusaha kembali pada Asian values sesungguhnya yang penuh kejujuran.

Pada Krisis Global 2008, yang terjadi sebaliknya. Sekarang giliran Barat-lah (baca Amerika) yang tidak jujur. Kalau di Asia, penyakit itu masih banyak diderita para birokrat. Di Barat, malah banyak terjadi di perusahaan swasta, bahkan perusahaan publik!

Mereka melakukan berbagai cara untuk ''menggelembungkan'' aset supaya terlihat cantik, sehingga bisa diperdagangkan di pasar modal dengan harga tinggi. Berbagai produk keuangan derivatif pun ikut diciptakan tanpa melihat risiko untuk pasar.

Mereka hanya berusaha melakukan value creation di sisi supply dan tidak peduli pada value created pada sisi demand. Apa yang terjadi pada era ICT ini? Justru terjadi transparansi! Hal tersebut tidak bisa dibendung lagi. Karena itu, orang tidak hanya bisa menciptakan persepsi, tapi memang harus ada kenyataannya. Karena itulah, persepsi indah yang diciptakan di Wall Street akhirnya terkuak ''kebodongan''-nya. Dunia jadi sadar bahwa sudah banyak kebohongan di sana.

Bahkan, Presiden Obama pun yang begitu populer masih ''diganjal'' Senat untuk melakukan reformasi total. Itu menunjukkan bahwa sistem demokrasi akhirnya dipakai untuk mempertahankan hal yang salah.

Karena itulah, uang sekarang banyak meninggalkan Barat menuju ke Asia. Orang mulai mencari kejujuran itu di Asia karena ada value created yang sesungguhnya.

Orang yang mau memakai kemajuan ICT untuk menciptakan persepsi bahwa perusahaannya cantik juga sudah hancur ketika peristiwa Dotcom Bubble beberapa tahun lalu. Jadi, kalau direnungi, ketika Revolusi Industri dimulai di Eropa dan London jadi ibu kota dunia, kita berada pada Era Kapitalis 1.0. Semua nilai tambah didapatkan dari rational power.

Teknologi industri bisa membuat sebuah produk jadi masal, sehingga cost bisa turun, sehingga bisa dijual lebih murah. Dengan demikian, ada value creation bagi produsen dan value created bagi konsumen.

Tapi, para pengusaha tidak puas. Karena itu, mulai masuk teknologi baru yang namanya ya financial engineering itu. Era Kapitalis 2.0!

Kekuatannya ada pada emotional power. Segala macam rekayasa akuntansi dilakukan dicampur dengan penciptaan persepsi pada produk-produk keuangan. Banyak orang, sampai sekarang pun, yang jadi sangat kaya dengan cara begitu. Krisis Asia 1998 dan Krisis Global 2008 menjadi peringatan bahwa yang begitu tidak bisa berlanjut terus.

Banyak yang kebablasan dan sekarang semua arsitekturnya hendak ditata kembali. Karena itu, New York yang sebelumnya bersinar jadi redup kembali. Nah, sekarang memang Era Kapitalis 3.0, di mana ICT berjaya. Dotcom boom yang akhirnya ''pecah'' beberapa tahun lalu juga menjadi peringatan bahwa janganlah cara Kapitalis 2.0 dipakai pada era 3.0.

Mengapa? Sebab, kekuatan Era 3.0 justru ada di spiritual power. Teknologi ICT yang akhirnya menghebohkan dengan kehadiran social media itu menghasilkan transparansi. ''Sing becik ketitik, sing elek ketoro!''

Amat sulit menyembunyikan kebenaran. Sudah tidak bisa hanya ada value creation pada produsen, tapi tidak value created pada konsumen. It does not work! Dan pasar yang siap dengan sifat seperti itu ya Asia.

Semua nabi dan guru spiritual lahir di Asia. Karena itu, seharusnya perbuatan baik sesama manusia juga ada di Asia. Hablum minallah, hablum minannas! Percuma saja rajin berdoa, bersembahyang, atau salat kalau semua ajaran dari Tuhan, Langit, Dewa, atau apa pun namanya tidak dimaknai dengan kejujuran pada orang lain. Dunia lagi kembali mencari maknanya! The world is searching its meaning!

Nah, di situlah Asia menjadi pusatnya, bukan Barat lagi. Mereka di sana sudah terlalu ''jauh dari pusat''. Tidak ada yang salah jadi kapitalis! Tanpa kapitalisme, dunia tidak bisa menghasilkan value creation. Tapi, masalahnya, juga harus ada value created yang baik dan benar pula untuk dunia. Kan dunia tidak cuma punya produsen atau pengusaha, tapi juga punya konsumen dan masyarakat secara keseluruhan. Dunia bukan cuma punya generasi sekarang, tapi juga punya generasi yang akan datang.

Karena itu pula, pengambilan keuntungan jangka pendek yang akan ''menghancurkan'' dunia pada jangka panjang termasuk tidak jujur. Kapitalis 3.0 tidak akan mengambil dividen sekarang, kalau memang diperlukan investasi untuk pelestarian masa depan. Sekarang, para kapitalis memang harus meng-up grade diri dari 2.0 ke 3.0

Sadarlah, kalau itu tidak dilakukan, Anda tidak akan survive. Bahkan, recall besar-besaran yang dilakukan Toyota di seluruh dunia saat ini membuktikan bahwa teknologi industri berbasis 1.0 juga harus jujur. Kalau ada cacat kualitas, berarti tidak ada value created seperti yang dijanjikan, produsen harus bertanggung jawab juga. Walaupun, tidak ada rekayasa keuangan.

Pokoknya, semua jenis rekayasa kualitas (1.0), keuangan (2.0), dan manusia serta alam (3.0) tidak boleh ada lagi. Era ICT yang dulu diperkirakan hanya memperkuat rational power di level 1.0 terbukti malah ''memaksa'' para kapitalis untuk masuk ke spiritual power. Nah, itulah sebenarnya rahasia kesuksesan buku Marketing 3.0: From Product to Customer to Human Spirit. Buku kelima saya terbitan Wiley and Sons yang hak penerjemahannya sudah dibeli 27 bahasa non-Inggris!

Kalau seorang marketer cuma berusaha membuat good product yang dijual dengan good price, dia baru Marketer 3.0. Kalau dia juga berusaha memuaskan customer dengan customer service yang baik, tingkatannya Marketer 2.0. Tapi, kalau sudah sampai ke human spirit, dalam arti tidak mbujuki, bahkan tidak hanya ngambil profit jangka pendek, dia sudah mencapai Marketer 3.0!

Kata kuncinya sudah CARE, bukan SERVICE! Dua kata itu sangat berbeda! Karena itu, jangan hanya bisa mengubah nama departemen dari customer service jadi customer care tanpa ngerti maksudnya. Service masih 2.0 karena gak peduli pada sustainability. Customer loyalty yang diciptakan hanya bersifat semu. Begitu sadar, customer malah akan tambah marah dan berbalik!

Saat ini, hanya CARE yang bisa karena sudah menyentuh human spirit customer. CARE pada customer, sesama manusia dan alam semesta! CARE pada masa kini dan masa depan! Itu juga inti ajaran Confucius yang ingin orang Tiongkok pada zaman itu eling jangan hanya bisa menjilat pada kaisar-kaisar yang zalim.

Karena itulah, Shanghai lantas seolah-olah menjadi simbol ''perlawanan'' dari Asia terhadap kezaliman New York! Mudah-mudahan Shanghai nantinya ya memang jadi simbol kapitalisme baru yang 3.0!

Bagi Indonesia, hasil sensus nasional yang dimulai hari ini dan dijalankan selama sebulan lamanya itu sangat penting karena merupakan titik awal wajah Indonesia dalam menghadapi dekade baru yang dimulai pada 2010. Apa pun hasilnya nanti, Indonesia memerlukan Kapitalis 3.0 dan Marketer 3.0 dalam membawa bangsa yang kita cintai ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Pada sesi pembukaan pagi ini, akan saya tunjukkan bahwa akibat kemajuan ICT, kita semua merasakan uncertainties di bidang political/legal dan social/culture. Tapi, di bidang economy dan market, Indonesia punya brighter future!

Targetnya, pada pertengahan dekade baru ini, GDP total kita bisa lebih dari satu triliun USD, sehingga bisa benar-benar masuk kelompok BRIC (Brazil, Rusia, India, China), sehingga singkatannya jadi BRICI atau BRIIC.

MarkPlus Inc mulai hari ini juga memasuki dekade ketiganya. Sesudah dua puluh tahun bekerja, berjuang, dan berkompetisi pakai rational dan emotional power, inilah saatnya untuk memantapkan spiritual power.

Tidak mudah memang untuk meng-up grade diri dari 1.0 dan 2.0 ke 3.0. Tapi, harus! Ketika buku Marketing 3.0 sudah menyebar ke seluruh dunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa, saya pun punya internal pressure untuk mempraktikkannya di MarkPlus Inc sendiri.

Saya ingin menutup artikel serial yang benar-benar terakhir ini dengan mengutip lagi kata-kata Sonni, salah seorang ''pendiri'' MarkPlus Professional Service pada 1990. Kemarin, dia mengirimkan SMS khusus buat saya. ''Perjalanan Seribu Langkah Dimulai dari Langkah Pertama.''

Dia melanjutkan dengan kalimat lain. ''Banyak orang yang sudah melakukan langkah pertama, tapi langka sekali orang yang tak pernah kehabisan bahan bakar untuk terus melangkah!''

Saya membagikan kata-kata bijak itu kepada Anda semua untuk tidak pernah kehabisan bahan bakar. Indonesia 3.0 pada 2020 memerlukan Kapitalis 3.0 dan Marketer 3.0 seperti Anda! Selamat menikmati MarkPlus Festival hari ini! Dan sampai bertemu di serial berikutnya kapan-kapan... (*)
Read More..