Senin, 25 Januari 2010
Hormon Cinta Bisa Picu Cemburu Juga
Hormon Cinta Bisa Picu Cemburu Juga
Oksitosin biasanya dijuluki sebagai hormon cinta yang seringkali dihubungkan dengan rasa percaya, empati dan kemurahan hati. Namun, studi terbaru juga mengatakan oksitosin juga berpengaruh terhadap rasa cemburu dan sombong.
"Lanjutan dari penemuan itu, kami berasumsi bahwa hormon secara keseluruhan memicu sentimen sosial. Ketika pemikiran seseorang positif, maka akan mendorong perilaku sosial yang positif, namun ketika asosiasi seseorang negatif maka hormon akan mendukung peningkatan sentimen negatif," ujar peneliti dari University of Haifa, Simone Shamay-Tsoory dalam sebuah rilis.
Para peneliti menghubungkan antara hormon merasa senang yang biasa dikeluarkan ketika persalinan atau ketika orang berhubungan intim. Mereka menemukan, orang yang menghirup hormon oksitosin buatan akan memiliki sikap mementingkan orang lain (altruistic).
Namun, pada penelitian sebelumnya, Shamat-Tsoory mengungkap, tikus yang menghirup oksitosin lebih agresif sehingga ia memutuskan untuk mengetahui lebih jauh apakah hormon tersebut berdampak sama pada manusia.
Untuk penelitian terbaru itu, para peneliti melibatkan 56 partisipan yang diminta menghirup hormon oksitosin tiruan dan placebo. Kemudian para partisipan diminta untuk melakukan permainan yang didesain khusus untuk menunjukkan perasaan cemburu dan sombong.
Bagi para partisipan yang menghirup oksitosin dilaporkan, memiliki tingkat kecemburuan dan kesommbongan yang lebih tinggi dibanding partisipan lain. Namun, hal itu tidak berlangsung setelahnya. Penemuan itu bisa jadi mengandung pesan penting.
"Menindaklanjuti hasil penelitian terdahulu dari penelitian dengan oksitosin, kami mulai meneliti kemungkinan penggunaan hormon sebagai pengobatan untuk berbagai penyakit seperti autisme," ujar Shamay-Tsoory.
Namun, berdasarkan pada hasil studi terbaru, dia mengatakan, efek yang tidak diinginkan dari hormon tersebut harus dipelajari lebih lanjut sebelum benar-benar menggunakannya sebagai pengobatan. healthday/rin
sumber : repulika.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar